HIDUP SETIA DI DALAM TUHAN

Getto Serafim


Nats Mazmur 37 : 1 – 29



Jika ada hal yang kita menginginkan sesuatu kepada Tuhan maka kita harus melakukan hal itu untuk Tuhan. Mazmur adalah tulisan dari Raja Daud, ia selalu mengejar hadirat Allah. Daud hanya ingin 1 hal, yaitu diam di dalam rumah Tuhan karena hal-hal yang jasmani hanya sementara. Dia akhirnya sadar, sebab apa yang dimiliki tidak ada artinya, tidak bertahan lama, serta tidak bisa dibawa mati. Daud hanya ingin menyenangkan hati Tuhan.
Bagaimana kita menantikan Tuhan?
Sama seperti pelayan yang menunggu instruksi selanjutnya dan tidak berpengantungan kepada diri sendiri. Katakan kepada Tuhan, kami menantikan Engkau! Tetapi apa yang kita lakukan?
Banyak hal yang membuat kita melupakan Tuhan, seperti : bermain gadget, menonton televisi, clubbing, dan lebih mementingkan dunia hingga tidak mendengarkan suara Tuhan.
Tuhan berjanji, di tengah masalah kita Tuhan pasti menyelamatkan kita. Untuk memberitakan firman Tuhan kita bisa sampaikan dalam professional (pekerjaan), talenta, dsb. Tuhan bisa memakai siapa saja untuk melaksanakan hal tersebut, namun banyak alasan dari manusia agar tidak melakukan.
Kita tidak perlu berperang karena Allah memiliki pasukan untuk menghadapi perang tersebut. Perang dalam fisik dan jasmani. Dalam ayat 20, Sesungguhnya, orang-orang fasik akan binasa; musuh TUHAN seperti keindahan padang rumput: mereka habis lenyap, habis lenyap bagaikan asap.
Adalah suatu damai, saat kita mengenal Allah yang mengasihi dan tidak pernah meninggalkan kita. Tuhan tau untuk menempatkan kita di mana, jika kita di dalam bahaya apalagi kejahatan Tuhan akan memberikan kita peringatan. Kita adalah orang yang diberkati sebab dunia tidak memikirkan hal tersebut dan kita dikekalkan di dalam Tuhan.
Belajar dari yang lebih tua untuk mendapatkan semangat sebab jatuh bisa kepada siapa saja, tergeletak bukan karena Tuhan tetapi kita harus bangkit bersama Tuhan sebab tanpa kita adalah manusia yang lemah.
TUHAN menetapkan langkah-langkah orang yang hidupnya berkenan kepada-Nya; apabila ia jatuh, tidaklah sampai tergeletak, sebab TUHAN menopang tangannya.  Mazmur 37 : 23-24
Have a great day everyone and Jesus Bless Us.. 😇😇

Pembicara : Dr. Jerry Kirchner

HIDUP SETURUT KEHENDAK FIRMAN TUHAN


Nats è Matius 13 : 53-58

Ada ungkapan asing yang berkata, “Don’t judge book from the cover” yang berarti jangan menilai sesuatu hanya yang tampak dari luarnya saja.
Di dalam film, Crazy Rich Asia yang mengisahkan tentang sekeluarga yang berpendidikan tinggi dari sekolah yang berkualitas dan open minded. Namun, anaknya lebih memilih menikahi seorang gadis yang bukan dari kalangan orang kaya seperti mereka.
Hal ini membuktikan bahwa, terlalu gampang menilai orang sehingga gampang juga untuk meremehkan orang lain karena tidak sepadan.
Seperti halnya dengan Tuhan Yesus, banyak yang mendengar dan mengetahui tentang hal yang baik terhadap Yesus bahwa Ia adalah pengajar yang baik. Tetapi orang Nazaret menganggap Yesus jauh dari level kalangan atas sebab Ia dari anak seorang tukang kayu, yaitu ayahnya yang bernama Yusuf dan ibu-Nya bernama, Maria. Lalu kecewa dan menolak Dia. Maka Yesus berkata kepada mereka: “Seorang nabi dihormati di mana-mana, kecuali di tempat asalnya sendiri dan di rumahnya.” (Ayat 57).
Budaya alamiah manusia, jika ada orang yang berpakaian biasa, pastilah tidak ditegurnya hanya karena melihat dari casing nya saja. Dari nats ini kita diajar untuk 2 hal, yaitu :
1.      Mengendalikan pikiran
Kita sering menolak Allah bekerja juga menolong di dalam kehidupan kita. Misalnya, kita sudah tau tentang perintah-perintah Allah namun kita sering mengabaikan dengan tidak metaati perintahNya. Justru kita meremehkan dan merendahkan perintah tersebut sehingga apakah firman Allah akan bekerja di dalam kehidupan kita? Kita tidak menerima berkat dari firman Allah. Seperti yang tertulis di dalam ayat 58, Dan karena ketidakpercayaan mereka, tidak banyak mujizat diadakan-Nya di situ.
Bukan Allah yang tidak mau memberikan berkat-Nya tetapi kita lebih sering untuk mengandalkan pemikiran kita sendiri sehingga bukan kehendak Allah yang jadi namun manusia. Firman Tuhan akan terjadi karena kuasa-Nya jika kita dibiarkan untuk diajari oleh Allah.
2.      Melihat sikap/respons
Kita harus bersikap sama seperti Tuhan Yesus yang tidak patah semangat, tidak patah arang, tidak mundur bahkan tidak berhenti untuk mengahadapi semuanya.
Jika kita melakukan kebaikan maka akan banyak cobaan yang menghadang serta banyak yang menjelek-jelekan. Tetapi teruslah melakukan kebaikan walaupun banyak yang tidak menyukainya.
Misalnya, di dalam kepengurusan/organisasi ada yang tidak menghargai kita lebih memilih untuk keluar. Melakukan hal tersebut masalah kita anggap telah selesai namun bertambah karena kita mengahdapi hal itu.
Kita harus memberitakan firman Tuhan seperti saat berbicara, melakukan kebaikan kepada orang lain. Namun jika kita merendahkan bahkan meremehkan firman Tuhan maka kita membawa dunia kea rah yang tidak baik sebab Allah sendiri yang membawa kita ke dalam hidup penuh berkat melalui fiman-Nya, talenta, pekerjaan, dan perbuatan baik yang sesuai dengan kehendak-Nya.
Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna. Roma 12 : 2
Have a great day, everyone n Jessus Bless Us.. 😇😇

Pembicara : Pdt. Mian Simanjuntak