TUHAN YANG MEMBERIKAN ROH KUDUS DI DALAM KEHIDUPAN KITA


Nats ⇒ Roma 8 : 9-11

Jika kita pergi ke Babershop untuk memangkas rambut pasti ada yang berkata, “Woow.. penamiplan baru!”

Banyak orang yang ingin memiliki penampilan baru seperti style, fashion, dan lain sebagainya bahkan pergi ke Korea untuk operasi plastic shingga memiliki penampilan yang baru. Tidak ada yang salah untuk memilikinya namun itu hanya perubahan di permukaan atau di luarnya saja, banyak cara untuk mengganti bagian dalam dari medis dengan mengganti yang rusak menjadi baru itu pun juga tidak masalah.

Jika kita berbicara tentang kerajaan sorga, perubahan dalam penampilan tidak ada artinya karena itu semua adalah sementara. Perubahan yang kita lakukan hanyalah sia-sia.

Apa yang bisa kita harapkan dunia yang fana ini?

Turunnya Roh Kudus adalah manifestasi janji Yesus kepada dunia. Bukan roh yang lemah juga roh ketakutan tetapi roh yang mempengaruhi hati kita. Bukan hanya mengganti bagian dari tubuh kita yang rusak tetapi menjadikan kita seperti manusia yang lahir baru sebab kita telah diangkat menjadi anak-anak Allah. Orang-orang yang percaya harus menanggalkan kehidupannya yang lama. Semua yang buruk serta jahat harus diganti dengan yang benar dan baik. Dulu kita yang diperbudak oleh dosa tetapi Tuhan Yesus telah menebus kita di kayu salib sehingga diangkat menjadi anak Allah. Pengharapan kita bukan di dunia ini tetapi tujuan akhir kita juga adalah berada di dalam kerjaan sorga.

Di dunia ini banyak tawaran yang menggiurkan tetapi kita telah dipenuhi oleh Roh Kudus sehingga kita dapat mengendalikan keinginan daging. Kehidupan kita tidak lagi dipenuhi kejahatan, fitnah, iri dengki dan dosa yang lainnya tetapi dipenuhi dengan Galatia 5:22-23 Tetapi buah Roh ialah: kasih, sukacita, damai sejahtera, kesabaran, kemurahan, kebaikan, kesetiaan, kelemahlembutan, penguasaan diri. Tidak ada hukum yang menentang hal-hal itu.

Roh yang diberikan untuk dipulihkan sehingga kita dapat berjalan di dalam Tuhan melalui Roh Kudus yang menghidupkan kita melalui kebangkitan Tuhan Yesus. Bagi orang percaya, kematian di dunia tetapi kehidupan selama-lamanya di kerajaan sorga.


Selamat Hari Turunnya Roh Kudus
Have a great day everyone and Jesus Bless Us.. 😇😇



Pembicara : Pdt. Daniel Manurung, S.Th

KEBENARAN DI DALAM TUHAN


Serafim


Nats ⇒ Amsal 4 : 18 - 27

Keluarga adalah ruang lingkup pertama dari seorang anak. Peran dari orangtua yaitu membentuk karakter serta bertanggungjawab terhadap perkembangan anaknya. Didikan untuk anak agar bisa memilih yang baik dan menghindari yang jahat. Bagaimana kehidupan kepada anak di dunia yang baik atau jahat itu tidak kelihatan? Jika yang jahat itu dikira baik maupun sebaliknya baik dikiranya jahat.
Ajaran relatiivsme adalah tidak ada kebenaran yang mutlak benar. Kebenaran bagi orang namun bagi yang lain tidak benar. Contoh : jika ada yang merokok, ada yang berpendapat itu baik tetapi ada yang berpendapat itu tidak baik karena merusak kesehatan. Pandangan tersebut dilihat dari dari sudut pandang yang berbeda-beda. Ajaran seperti ini menjadi sistem nilai yang berubah. Orang menganggap baik bisa dilihat jahat dan begitu pun sebaliknya.
Pandangan setiap orang menjadi berubah. Seseorang hanya menghormati orang yang dikenal saja sehingga menjadi memilih-milih. Hal yang seperti ini, dikira menjurus ke yang baik tetapi tidak. Penampilan baik padahal ternyata jahat sehingga sangat diperlukannya membekali generasi muda untuk melakukan kebenaran.
Di dalam ayat 18 menjelasakan bahwa seperti cahaya fajar, hendaklah kita seolah-seolah tidak kelihatan tetapi kenyataan semakin terang untuk menyinari setiap kehidupan sesama. Dan di dalam nats ini, kita diajarkan untuk :
1.      Berpedoman kepada firman Allah (Ayat 22)
Firman adalah kehidupan. Firman Tuhan yang kita baca juga direnungkan merupakan suatu hal yang tidak bisa ditinggalkan. Jangan pernah meninggalkan firman Tuhan walaupun sesibuk apapun tetap jadikan prioritas untuk menjalani dikehidupan sehari-hari sebab firman menjadi pedoman karena firman Tuhan yang menguatkan dan senantiasa menopang juga memberikan kepastian serta penghiburan di dalam kehidupan kita.
2.      Menjaga organ tubuh
a.       Hati (ayat 23)
Dari hati akan keluar dari segala yang kita lakukan sehingga kita harus menjaganya. Apa yang ada di hati kita itulah yang keluar. Jika tersimpan yang baik maka akan keluar yang baik tidak mungkin keluar yang jahat. Hati yang terisi penuh dengan firman Tuhan akan keluar yang baik.
b.      Mulut (ayat 24)
Seperti pepatah yang mengatakan, “Mulutmu adalah Harimau mu!” dan ucapan adalah doa. Banyak yang mengatakan tidak bisa sebelum mencobanya maka hasilnya tidak bisa yang dilakukan. Jika secara optisme mengatakan bisa, kita tentunya pasti bisa. Perkataan yang baik itulah yang menyejukkan. Perlu untuk menjaga mulut agar senantiasa mengelurakan perkataan yang baik.
c.       Mata (ayat 25)
Sering kali manusia tersandung bahkan jatuh hingga tersungkur karena apa yang dilihat sehingga perlu untuk menjaga mata hanya menyaksikan hal yang baik supaya turun ke hati karena dari hati mencerminkan yang baik.
d.      Tempulah jalan yang rata (ayat 26)
Bukan berarti mulus tanpa hambatan tetapi berjalan di dalam kebenaran Tuhan. Memilih bersama Yesus dengan mengsampingkan urusan dunia dan tidak menyimpang ke arah kanan juga kiri. Pengajaran yang baik dapat membawa juga membentuk agar langkah kita semua di dalam Tuhan.
Bahwa Tuhan mengirim orang-orang yang peduli kepada kita dan mengandalkan firman Tuhan untuk melewati segala hal yang akan kita jalani sehingga kita hidup untuk seturut di dalam perintah-Nya. Berjalan di dalam jalan Tuhan, mata hanya untuk menatap kebenaran serta berserah kepada Tuhan untuk menjaga langkah dan tindakan.

Have a great day everyone and Jesus Bless Us.. 😇😇

Pembicara : Biv. Bertahuli Hutauruk

SUMBER KEHIDUPAN MANUSIA YANG SEJATI


Serafim

Nats → Maleakhi 3 : 13-18

Mengapa semakin dekat dengan Tuhan semakin banyak tantangan/rintangan?

Untuk menghindari hal tersebut banyak yang menjauh kepada Tuhan sehingga melakukan segala aktivitas hanya sekedar ibadah Minggu dan mereka merasa baik-baik saja juga memberikan persembahan yang setengah-setengah bukan memberikan yang terbaik kepada Tuhan.

Kita harus memberikan yang terbaik untuk Tuhan dengan hati yang tulus untuk beribadah, memuji serta memuliakan nama-Nya bukan hanya sekedar rutinitas ibadah Minggu. Ketika kita masuk ke dalam bait Allah merupakan tempat yang kudus, datang dengan penuh kerendahan hati serta menundukkan diri juga mau taat kepada perintah Tuhan. Oleh karena itu, beribadah bukan persoalan Tuhan sudah mengabulkan keinginan kita namun sebaliknya Tuhan sudah memberikan yang terbaik untuk kita.

Di saat menjadi kaya dan memiliki ketenaran, kita bisa meminta siapa pun untuk melakukan segala keinginan kita namun di saat terbaring sakit tiada siapa pun yang bisa menggantikan untuk menerima penyakit tersebut.

Apapun yang kita lakukan bukan untuk manusia melainkan untuk Tuhan, ketika itulah ibadah sejati yang telah kita perbuat. Tetaplah setia dan melakukan ibadah yang benar dengan mentaati firman Tuhan. Respon/sikap kita kepada Tuhan adalah karena Dialah sumber kehidupan kita yang sejati juga bukan keinginan kita yang terpenting tetapi permintaan Tuhan yang terbaik.


Have a great day everyone and Jesus Bless Us.. 😇😇

Pembicara : Biv. Bertahuli Hutauruk